IDEXX TECTA SOLUSI AIR BERSIH BEBAS BAKTERI
Karena Air Jernih Tak Selalu Bersih

Air bersih belum tentu bebas dari ancaman bakteri. Meski tampak jernih, kualitas air tetap harus diuji agar aman digunakan oleh masyarakat. Di sinilah peran teknologi seperti IDEXX TECTA menjadi sangat penting dalam menjamin air yang tidak hanya bersih secara visual, tapi juga aman secara mikrobiologis. Seiring meningkatnya kebutuhan air bersih untuk keperluan rumah tangga, industri dan sektor pertanian, tantangan terhadap kualitas air pun semakin kompleks. Produksi air bersih dalam skala besar tanpa diiringi sistem pengawasan yang memadai dapat membuka celah bagi kontaminasi mikrobiologis seperti bakteri Escherichia coli, coliform, dan Enterococcus yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Mengutip dari artikel Tempo, program kemitraan antara Pertamina dan Seruni menargetkan 1.280 kepala keluarga (KK) di Sragen untuk mendapatkan akses air bersih. Melalui bantuan berupa sumur dalam dan sistem penyediaan air minum (SPAM), program tersebut ditujukan untuk membantu desa-desa yang sering kekurangan air terutama saat musim kemarau. Langkah ini menunjukkan dukungan untuk membantu mengatasi krisis air di daerah sejalan dengan program CSR dan tanggung jawab sosial yang dijalankan BUMN di wilayah terdampak. Dengan mengandalkan IDEXX TECTA, instansi pengelola air, rumah sakit, laboratorium dan bahkan fasilitas pengolahan makanan dapat meningkatkan standar keamanan air mereka secara signifikan. Karena air bersih bukan sekadar tersedia namun harus benar-benar aman.

Meski infrastruktur air mulai dibangun, permasalahan kualitas air bersih terutama risiko kontaminasi mikrobiologis seperti bakteri Escherichia coli, coliform, dan Enterococcus tetap menjadi tantangan utama. Tanpa pengujian dan monitoring yang memadai, air “bersih” dari sumur atau PDAM bisa saja berisiko bagi kesehatan masyarakat. Kondisi ini menuntut adanya teknologi monitoring air yang cepat, akurat dan efisien agar manfaat program air bersih ini benar-benar optimal dalam jangka panjang.

Munculnya teknologi IDEXX  Tecta yang didistribusikan secara resmi oleh PT  Ecosains Hayati menawarkan solusi ideal untuk tantangan tersebut. Tecta mampu mendeteksi kontaminan mikrobiologis secara otomatis dan cepat, memberi jaminan keamanan air melalui hasil uji bakteri Escherichia coli, total coliform dan Enterococcus secara real time. Teknologi ini sudah digunakan dalam berbagai sektor mulai dari pengelolaan limbah hingga bidang peternakan dan pangan yang menunjukkan fleksibilitas dan dampak positifnya dalam menjaga kualitas air di daerah rawan kontaminasi.

Gabungan program air bersih dari Pertamina–Seruni dengan teknologi Tecta milik PT Ecosains Hayati akan jadi solusi yang lebih menyeluruh, karena selain membangun fasilitas juga dilengkapi dengan pengecekan kualitas air secara rutin. Dengan mendistribusikan alat Tecta ke desa-desa sasaran, PDAM lokal atau kelompok masyarakat (Pokmas) dapat lebih mudah melakukan uji kualitas air. Hal ini mendorong terwujudnya keberlanjutan akses air bersih, mengurangi risiko penyakit akibat kontaminasi serta memberikan manfaat nyata bagi 1.280 kepala keluarga di Sragen. Inisiatif kolaboratif seperti ini menunjukkan bahwa kerja sama antara pemerintah, BUMN, dan PT Ecosains Hayati sebagai distributor alat laboratorium dapat mempercepat terwujudnya pembangunan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.



PANTAU KUALITAS AIR KEMARAU DENGAN IDEXX TECTA
Deteksi dini menggunakan Idexx Tecta